Salah seorang dosen tetap Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) Institut Agama Islam Latifah Mubarokiyah (IAILM), Dr. Syarief Hasani, M.Pd.I menjadi orator dalam acara inaugurasi mahasiswa baru Latifah Mubarokiyah tahun akademik 2023/2024 (Rabu, 13/09/2023). Doktor baru lulus 1 Agustus 2023 dari Pasca Sarjana Universitas Islam Nusantara ini menyampaikan orasi dengan judul manajemen model pembelajaran Beyond Center And Circle Time (BCCT) Dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran Anak Usia Dini.
Syarief memulai orasinya dengan menyampaikan bahwa pada tahun 2045 mencanangkan apa yang disebut dengan Indonesia Emas. Menurutnya, pada tahun 2045 Indonesia akan mendapatkan bonus demografi yaitu jumlah penduduk Indonesia 70%-nya dalam usia produktif (15-64 tahun), sedangkan sisanya 30% merupakan penduduk yang tidak produktif (usia dibawah 14 tahun dan diatas 65 tahun) pada periode tahun 2020-2045. Menurut dia bonus demografi ini harus disambut dengan proses pembangunan yang diletakan pada empat pilar pembangunan Indonesia tahun 2045. Empat pilar dimaksud adalah pembangunan manusia dan pengusaan IPTEKS, pembangunan ekonomi yang berkelanjutkan, pemerataan pembangunan, dan pemantapan ketahanan nasional dan tata kelola pemerintahan.
Adapun strategi pembangunan pendidikan untuk menuju Indonesia emas tahun 2045 adalah layanan pendidikan merata, peran masyarakat dalam pendidikan, budaya sekolah dan membaca, pendidikan vokasi, enterpreneurship dan karakter, dan profesionalisme guru dan perubahan metode pembelajaran, ujarnya.
Terkait dengan pendidikan anak usia dini, Syarief menyoroti masih ada masalah pada tataran pembelajaran, antara lain; pembelajaran teacher center, fokus pengembangan aspek kogntitif, dan guru kurang kreatif dan pembelajaran yang cenderung membosankan. Solusinya, kata dia, adalah mengimplemetasikan model pembelajaran Beyond Center and Circle Time (BCCT). Dia mengungkapkan hasil penelitiannya, bahwa Manajemen model pembelajaran BCCT dalam konteks fungsi-fungsi manajemen, meliputi; perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi, memberikan kontribusi pada peningkatan mutu pembelajaran anak usia dini dengan pendekatan yang lebih kontekstual, kolaboratif, interaktif, dan formatif.
