Rektor, Kepala Biro, Kepala Pusdatin dan Kabag bersilaturahmi ke Dewan Kurator IAILM H. Syarif Bastaman, SH, MBA di Jakarta (19/2). Dalam kunjungan tersebut Rektor menyampaikan program-program IAILM dalam rangka peningkatan kualitas dan kuantitas kampus. “Tantangan ke depan semakin kompleks. Kita ingin kampus bukan hanya meluluskan mahasiswa, tapi juga sanggup menyiapkan SDM yang kokoh sehingga para lulusan menjadi solusi bagi diri dan masyarakatnya. Mereka harus dibekali tidak saja kecakapan intelektual, tapi juga spiritual dan emosional bahkan bisa memfungsikan kecerdasan artifisial untuk melejitkan potensi dirinya. “
Hal lain juga ditegaskan Rektor, “Kami juga mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak Syarif Bastaman yang telah memberikan bantuan material dan pikiran juga bersedia bersama-sama terlibat dalam upaya meningkatkan mutu kampus Latifah Mubarokiyah.”
Sementara Syarif Bastaman menyampaikan, “Ke depan kampus harus banyak bikin kegiatan yang berupaya membuka wawawasan mahasiswa. Supanya mereka tidak hanya berorientasi ingin jadi pegawai, tapi justru harus menciptakan lapangan kerja, menjadi para pelaku ekonomi yang handal, profesional dan visioner. “
Syarif Bastaman yang pernah menjabat sebagai Bendahara Fraksi di MPR-RI dan duduk sebagai anggota di Komisi VI yang membidangi urusan Energi Sumber Daya Mineral, Riset, Teknologi, Lingkungan Hidup (Komisi VII), Perdagangan, Perindustrian, Investasi, Koperasi, UKM, BUMN, Standarisasi Nasional juga menegaskan, “Penting kita memiliki lima lantai. Pertama, Lantai dasar atau fondasi ; hidup benar – peduli; kedua, Lantai 2 ; hidup pintar dan berpendidikan – peduli; ketiga, Lantai 3; hidup berkeahlian (cakap, pakar)- peduli; keempat, Lantai 4 ; Hidup berkecukupan harta – peduli; kelima, Lantai 5 ; Hidup berkuasa atau berpengaruh – peduli.”
Syarif Bastaman, pendiri Indonesian Center for Biodiversity and Biotechnology (ICBB), melanjutkan, “Membangun bangunan kehidupan tentu harus dimulai dari lantai dasar/fondasi terus sampai lantai teratas. Tidak bisa loncat! Dan di setiap lantai kehidupan, kita harus senantiasa “peduli”! Peduli adalah fungsi sosial dari manusia. Be good and care!”
Kunjungan yang berlangsung selama dua jam tersebut juga diisi dengan diskusi tentang persoalan kebangsaan mutakhir. Diakhir poto bersama.