Donasi bagi korban Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kecamatan Culamega

donasi DEMA
 

Suryalaya. Dewan Eksekutif Mahasiswa Institut Agama Islam Latifah Mubarokiyah Suryalaya (DEMA IAILM Suryalaya ) bersama perwakilan dari beberapa Unit Kegiatan Mahasiswa , Senin, 26 November 2018 menyerahkan bantuan berupa sembako , pakaian layak pakai, serta peralatan ibadah kepada korban bencana Alam banjir bandang dan tanah longsor di kecamatan Culamega Kabupaten Tasik Selatan. Kegiatan ini merupakan program Kementrian Sosial Masyarakat (Kemensosmas) DEMA IAILM dimana salah satu programnya yakni ikut berpartisipasi aktif dalam membantu korban bencana alam, sebagai bentuk tanggung jawab sosial. Bantuan berasal dari donasi seuruh santri Pondok Pesantren Suryalaya juga masyarakat sekitar, serta dari Pondok Pesantren Nurul Ikhsan Bantarpayung, yang di koordinir oleh Dema IAILM Suryalaya .

Dalam kunjungan kami bersama presiden mahasiswa Dema Iailm Suryaaya , mentri sosial masyarakat, dan beberapa mentri lain, kami sempat berbincang-bincang mengenai kronologi terjadinya bencana, di mana kejadian tersebut terjadi tepatnya tanggal 9 November 2018, hujan lebat turun dari sore hari, dan pada pukul 2 dini hari, dari bukit air turun bersama lumpur menghabiskan pemukiman warga di tiga kecamatan.

Terdapat korban jiwa di dua kecamatan lain, sementara di kecamatan Culamega tidak terdapat korban jiwa, hanya 2 rumah warga rusak total terbawa arus lumpur, dan beberapa lainnya mengalami rusak ringan.

Sampai saat ini di posko 1 tepatnya di kecamatan Culamega masih terdapat 18 kepala kepala keluarga yang menetap di tenda-tenda darurat, sementara warga lain yang rumahnya sudah mulai direnovasi sebagian sudah kembali ke rumah masing-masing, walaupun jika cuaca buruk mereka lebi memilih kembali ke tenda pengungsian karena khawatir longsor susulan.

Salah satu Relawan dari karang taruna  kecamatan setempat Ibu Entin Sukmaati yang sempat kami wawancarai saat itu menjelaskan bahwa kini pembangunan sudah mulai dilakukan, namun akses jalan masih sangat sulit dilalui, apalagi jika hujan turun, tanah yang sudah dibersihkan kembali menutup akses jalan. Anak-anak yang masih tinggal di pengungsian sudah mulai bersekolah kembali walaupun harus diantar orang tua mereka, dengan jarak dari tenda pengungsian kurang lebih 2 Km.

Harapan kami agar semua pihak khususnya pemerintah segera tanggap untuk membenahi berbagai hal yang perlu dibenahi, terutama akses jalan, agar kehidupan warga khususnya di kecamatan Culamega yang mendapat musibah segera kembali seperti semula. Dukungan psikis juga sangat diperlukan khususnya kepada anak-anak yang masih trauma dengan kejadian tersebut, mengingat kondisi cuaca dan lokasi yang memungkinkan terjadinya banjir longsor susulan,  Semoga kesabaran menyertai saudara-saudara kita. Doa untuk Culamega.(Endah Agustina/Kemensosmas Dema IAILM).

 

 

 

 

Bagikan

Facebook
Twitter
LinkedIn
Scroll to Top